google.com, pub-6449340531696336, DIRECT, f08c47fec0942fa0

GURU COPOT BAN MOTOR SISWA SMK N 2 MUARA ENIM YANG PARKIR DI LUAR SEKOLAH L.A.I BASUS D88 KABUPATEN MUARA ENIM ANGKAT BICARA

BEDAHPAKTA.COM ~ MUARA ENIM, 23 Agustus 2023. Mendidik dan Mengajar adalah Tugas Mulia dari seorang Guru, namun jangan sampai niat yang baik di ciderai oleh cara yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik, setelah terbitnya Pemberitaan pencoptan ban yang terjadi di salah satu Sekolah di Muara Enim sehingga Taufik Hermanto, S.E. Angkat bicara.

Setelah Ketua Basus D88 – Satgas dan Investigasi Muara Enim mendatangi Sekolah dan mendapat keterangan dari pihak Sekolah serta meminta Konfirmasi pihak Polres terkait sanksi yang di terapkan oleh pihak Sekolah Pencopotan Ban Kepada Siswa yang memarkir Motornya di tempat warga di sekitar lingkungan sekolah.

Berdasarkan keterangan yang di dapat dari pihak Sekolah memang benar pihak Sekolah melakukan pencopotan Ban Motor Siswa, Namun Iman ( Guru Kesiswaan ) menerangkan hal itu dilakukan karena adanya aduan masyarakat sekitar yang merasa resah terhadap banyak nya motor siswa SMK N 2 Muara Enim yang di parkir di halaman rumah warga dan pihak Sekolah melakukan hal itu agar murid yang ban nya kami copot untuk membawa orang tuanya mengambil ban tersebut,ucapnya

Melihat keterangan di atas dari guru Sekolah tersebut, yang juga sempat menyebutkan bahwa Aturan ini kami buat atas dasar himbauan dari pihak Satlantas Polres Muara Enim, maka Taufik pun mencoba Konfirmasi Kepada Pihak Polres melalui Kapolres.

Dengan dasar Statement dari Guru tersebut, akhirnya Ketua Basus D88-Satgas dan Investigasi mencoba Konfirmasi langsung kepada KEPALA KEPOLISIAN RESORT ( AKBP Andi Supriadi SIK. SH. MH ) Muara Enim, melalui pesan whatsapp di nomor +62 821-XXXX-XXX1, Agar jelas dan tidak menjadi sebuah Asumsi yang liar.

Melalui pesan whatsapp di nomor diatas sore tadi, Kapolres Muara Enim menegaskan kejadian pencopotan ban oleh Oknum Guru tersebut yang terjadi dekat lingkungan SMK N 2 Muara Enim, kami tidak tahu menahu dan Begini kata Kapolres Kepada Taufik Hermanto S.E “Kalo kita pasti akan selalu menghimbau bukan hanya siswa tapi seluruh masyarakat untuk selalu melengkapi kendaraannya sesuai dengan Aturan menggunakan Spion, menggunakan Helm SNI, menggunakan Plat Kendaraan sesuai dengan ketentuan, disiplin berlalu Lintas sesuai dengan aturan yang berlaku”.

Kalo sudah sampai di lepas itu bannya, bukan aturan dari kita, jangan di campur adukkan. Kata Kapolres

Menyikapi masalah yang terjadi, terkait pencopotan ban tersebut Taufik Hermanto S.E meminta Kepada Pihak Sekolah agar memberikan toleransi Kepada Siswa yang memang Kendaraannya tidak atau belum lengkap, dan merubah cara memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar aturan, agar tidak menjadi masalah di masyarakat dan tentunya di sekolah itu sendiri. Ujarnya

Disisi lain permasalahan ini menjadi sebuah polemik yang beredar di dalam kubu Orang Tua Wali Murid dalam hal ini tentunya menjadi Pro dan Kontra.

contoh nya salah satu orang tua wali murid yang keberatan atas pencopotan ban motor anak nya tersebut sangat tidak setuju akan sanksi tersebut.

Namun disisi lain ada juga wali murid yang setuju dengan aturan dan sanksi yang diterapkan oleh pihak sekolah, bahwasannya Bapak Imam Mahmudi selaku wali murid dan anak nya yang bersekolah di SMK N 2 Muara Enim, ini bukan tanpa alasan dirinya berharap dengan diterapkan aturan tersebut anak-anak yang besekolah dapat menjadi generasi yang berkwalitas dan bertanggung jawab.

Imam ( wali murid ) pun menuturkan dengan banyak nya kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak sekolah menjadi suatu perhatian yang memang harus dicegah, jangan sampai seperti tauran antar sekolah, dan Tindak Kriminal Geng Motor yang marak terjadi belakangan ini, saya hanya berharap Dengan kejadian ini para siswa dan orang tua murid yang lain dapat sadar akan pentingnya mematuhi peraturan Berlalu-Lintas. pungkasnya

Ketua Basus D88 – Satgas dan Investigasi Kabupaten Muara Enim menambahkan agar para petugas pendidik dapat lebih mengedepankan pendekatan dan memberikan Edukasi kepada para siswa, karena menurutnya adik-adik kita, tidak semua bisa di didik dengan keras, karena tidak semua hal harus di tindak dengan keras, Karena mereka masih muda dan dalam tahap mencari jati dirinya.

Diharapkan kedepannya kejadian ini jangan sampai terulang kembali dan para guru di dunia pendidikan jangan sampai menabrak aturan Perundang-Undangan yang berlaku, yang akan menjadi sebuah masalah bagi dirinya sendiri,tegasnya Tutupnya ( Salim )

Editor : ( Adi )