google.com, pub-6449340531696336, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Proyek Pembuatan Parit Tanpa Papan Proyek Dikerjakan Asal Jadi.

Bedahpakta.com | Prabumulih – Sejumlah proyek fisik di wilayah Kota Prabumulih tanpa papan nama alias siluman masih banyak ditemukan di lapangan. Meski sering dipersoal public dan masyarakat, akan tetapi tetap saja membandel dengan mengabaikan hak publik tentang informasi.

Pelaksanaan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara dan wajib memasang papan nama proyek dengan jelas memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, volume proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya tampaknya tak berlaku lagi di Kota Prabumulih

Seperti proyek pengerjakan saluran air (parit) di pinggir jalan Kemuning Proyek yang baru mulai dikerjakan tersebut, sama sekali tidak menggunakan papan nama proyek.”Kami tidak tahu proyek ini anggarannya berapa dan sampai kapan serta dikerjakan oleh siapa. Karena tidak ada papan nama proyek yang dipasang di lokasi proyek itu. Padahal ketika proyek mulai dikerjakan harus dipasang papan plang secara tranparan agar diketahui masyarakat umum,” ujar salah seorang warga sekitar kepada Global Nusantara Senin (8/7/2022).

Proyek siluman pembuatan saluran air di pinggir jalan Kemuning, ditemukan dari ujung ke ujung proyek itu tidak memakai papan proyek. Pantauan media ini dilapangan, pengerjaan proyek pembuatan parit saluran air jalan Kemuning tampak baru mulai dikerjakan. Diperkirakan panjang pembuatan parit saluran air tersebut sepanjang Kurang lebih 500 meter.

Hal tersebut terlihat dipinggir jalan tumpukan batu dan pasir untuk matrial pembuatan parit, tak jelas pryek tersebut milik instansi mana karena tidak menggunakan papan proyek sebagaimana lajimnya proyek pemerintah yang mengharuskan menggunakan plang proyek dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek.

Kejanggalan lain, dari pembuatan parit itu juga, terlihat matrial batu yang dipergunakan untuk proyek itu juga menggunakan matrial berkualitas rendah,, demikian juga pasir yang digunakan pasir bercampur tanah. Bahkan, campuran semen untuk mengikat batu tersebut terlihat tidak sesuai dengan spesifikasi dan dikerjakan asal jadi. Sehingga dikuatirkan proyek saluran air yang dibiayai memakai uang negara itu tidak akan bertahan lama.( Red ).

Editor : Saidi